Pages

Minggu, 03 Oktober 2010

Daftar penjualan motor honda


Honda Masih Merajai Pasar Motor?
Yamaha boleh berbangga dengan prestasi penjualan bulan Maret yang melampaui penjualan Honda (baca: “Runtuhnya Dominasi Honda“) Tetapi data penjualan triwulan (Januari-Maret) secara total masih dikuasai Honda. Yuk kita bahas data penjualan motor di Indonesia selama Triwulan Pertama 2007. Data ini diambil dari Tabloid Otomotif Edisi 52/XVI Senin 30 April 2007).
Catatan: Data yang diolah hanya dari data yang tersaji di Tabloid Otomotif yang mengabaikan penjualan dari merek lain di luar itu. Data ini dianggap valid karena data penjualan dari merek lain yang diabaikan dianggap tidak signifikan jumlahnya.
Bebek 100-110 cc
Pertama yang akan kita bahas adalah kelas bebek 100-110 cc. Di sini terjadi pertempuran berdarah-darah dari tiap pabrikan. Dan yang berjaya di kelas ini ada 3 merek, yaitu Yamaha, Honda dan Suzuki. Berikut adalah data penjualan selama Triwulan Pertama di Indonesia:







Nah, di sini kita bisa lihat kolom persentase masing-masing tipe motor. Nampak bahwa motor Yamaha New Vega memenangi rivalnya dengan keunggulan 1% saja. Wah, tipis banget ya? Di bawah ini kita bisa lihat grafik pie-nya.








Tetapi mari kita persempit pandangan kita. Mari kita lihat data penjualan ini per merek, dimana kita hanya melihat 3 pemain saja, yaitu Yamaha, Honda dan Suzuki. Berikut ini adalah data jika kita lihat data penjualan per merek.







Tampak bahwa Yamaha mengungguli Honda dengan mengantongi angka 46,47%. Sedangkan Honda harus puas di posisi kedua dengan perolehan angka 42,95%. Bagaimana dengan Suzuki? Rupanya Suzuki cukup jauh tertinggal dengan hanya memperoleh angka 10,58%.
Bebek 125 cc Ke Atas
Lalu bagaimana dengan bebek dengan kapasitas mesin di atas 125 cc? Di sini ketiga pabrikan masih digdaya meninggalkan pabrikan motor yang lain. Di sini Yamaha dan Honda masing-masing menyumbangkan 1 tipe motor. Honda dengan Supra X125 dan Yamaha dengan Jupiter MX 135. Tetapi di kategori ini Suzuki cukup royal dengan 3 tipe motornya, yaitu Shogun 125, Satria F150 dan Arashi 125. Walau pun menyumbangkan 3 tipe motor, Suzuki belum mampu menyaingi Yamaha dan Honda. Berikut adalah data penjualan bebek di atas 125 cc.




Tampak bahwa Honda masih meraja dengan perolehan 47,97%. Sedangkan Yamaha dengan motor terbaik 2006-nya harus puas di urutan ke-2 dengan perolehan 34,48%. Suzuki cukup kenes dengan 3 produknya yang secara keseluruhan hanya bisa bertengger di tempat ke-3 dengan angka 17,54%.
Skuter Matik
Kategori Skuter Matik alias Skutik ini adalah daerah kekuasaan Yamaha. Walau pun bukan Yamaha yang mempelopori kategori Skutik, tetapi Yamaha sangat konsisten dan gigih dalam mempromosikan skutik. Alhasil Yamaha patut meraih predikat raja di kelas ini jauh meninggalkan Kymco yang terpuruk jauh di bawah. Padahal Kymco-lah yang pertama kali mempelopori kelas ini.
Bagaimana dengan Vario yang digadang-gadang oleh Honda sebagai lawan tangguh Mio dari Yamaha? Tampilan Vario yang keren ditambah nama beken Honda rupanya belum mampu mengalahkan Mio. Banyak pertimbangan masyarakat untuk lebih memilih Mio. Selain harganya yang lebih murah, juga biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih murah mampu membuat masyarakat memilih Mio. Dan Mio meninggalkan Vario dengan cukup telak. Berikut adalah data penjualan untuk kelas Skutik.



Melihat telaknya Mio dengan menguasai pangsa pasar 51,47% membuat Yamaha terlena. Lihat saja desain Mio yang tidak pernah berganti baju. Padahal Nouvo sudah pernah ganti tampilan sekali. Memang sih Nouvo sudah tampil duluan. Tetapi jika kita melihat tampilan Mio yang tidak pernah berganti wajah sejak pertama kali keluar, bukan tidak mungkin kalau masyarakat akan bosan dan beralih ke Honda yang tampilannya lebih keren. Buktinya dalam beberapa bulan saja Vario berhasil merebut hati masyarakat. Hati-hati Mio!
Di bawah ini adalah tampilan penguasaan pangsa pasar dalam bentuk diagram pie
Kelas Sport



Di kelas ini giliran Suzuki yang merajai dengan Thunder 125 cc. Berbeda dengan Thunder 250 cc — sang kakak — yang telah gugur duluan, Thunder 125 cc merubah paradigma masyarakat Indonesia dengan image baru bahwa motor sport itu tidak mahal. Cukup dengan uang sebesar harga bebek, maka kita sudah bisa membawa pulang motor sport/cruiser. Tentu saja iming-iming ini membuat kaum Adam menjadi benar-benar jantan dengan tunggangan yang macho. Lihat saja data perolehan Thunder di bawah ini.




Sedangkan di bawah ini adalah tampilan diagram pie-nya.




Walau pun menikmati posisi nomer 1, Suzuki harus sudah was-was karena sebenarnya gabungan 2 produk Honda secara total menyumbangkan angka 49% melalui New Mega Pro dan New Tiger. Juga karena Thunder 125 belum pernah ganti wujud. Sedangkan Yamaha cukup jauh tertinggal dengan Scorpio Z yang hanya meraih angka 9,5% dan New RX King yang hanya 5,66%.
Rasanya Yamaha masih akan mempertahankan Scorpio Z dan RX King walau perolehannya jauh di bawah para pesaingnya. Tidak lain dan tidak bukan karena desakan pecinta kedua produk ini kepada Yamaha untuk tetap memproduksinya. Dan rupanya Yamaha cukup berbaik hati untuk memenuhi keinginan pecintanya. Terbukti dengan rilis RX King baru yang tampangnya tidak berubah banyak dari versi tahun 80an.

Total Penjualan
Hem… rupanya dari angka total penjualan motor di Triwulan Pertama 2007 ini Honda masih merajai. Berikut adalah data penjualan secara total di Triwulan Pertama 2007.






Honda yang meraih angka 43,08% cukup khawatir karena dibayangi oleh Yamaha dengan selisih yang sedikit. Bukannya tidak mungkin jika di Triwulan Kedua Yamaha akan menyalip Honda. Bukankah data penjualan di Maret 2007 sudah membuktikan bahwa Yamaha bisa melampaui perolehan Honda?
Rasanya Suzuki harus prihatin dengan posisinya sekarang. Walau pun meraih peringkat 3, tetapi pangsa pasar yang diraihnya cukup jauh tertinggal dibanding Honda dan Yamaha. Tidak hanya gebrakan yang dibutuhkan Suzuki, tetapi lebih dari ledakan untuk membuatnya tampil kembali seperti saat jaya-jayanya Smash dan Shogun 110 cc.
Kesimpulan
Di kelas bebek 100-110 cc Honda harus mengakui keunggulan Yamaha. Dan untuk mengejar perolehan Yamaha, Honda baru-baru ini mengeluarkan bebek Revo 100 cc. Sasarannya masih di kelas paling gemuk, yaitu kelas murah. Tetapi semurah-murahnya Honda tetap tidak lebih murah dari pada para pesaingnya. Strategi Honda yang telah usang tetap dipertahankan pada Revo, yaitu tetap digunakannya teknologi lawas milik produk sebelumnya. Honda cukup mengganti bajunya, sedangkan mesin dan rangka tetap bertahan menggunakan versi nenek moyangnya. Akankah strategi ini berhasil? Yang jelas Honda masih lebih mengedepankan namanya dari pada inovasinya.
Di kelas bebek 125 cc ke atas adalah pasar yang sangat menjanjikan. Selain digunakan sebagai transportasi sehari-hari, motor dengan cc besar ini sering digunakan sebagai ujung tombak di arena balap. Makanya banyak pabrikan yang berlomba menaikkan kelas bebeknya ke kelas 125cc ke atas. Tapi ironis bagi Suzuki yang menaikkan Shogun ke kelas ini beberapa tahun silam. Rupanya strategi Suzuki gagal total.
Sedangkan Yamaha cukup arif untuk tetap mempertahankan Jupiter Z di kelas 110 cc. Dan langkah Yamaha ini sangat sukses. Malahan Yamaha tidak perlu mengeluarkan bebek yang berkapasitas 125 cc. Dan untuk balapan di kelas 125 cc Yamaha cukup melakukan bore up Jupiter Z 110 cc menjadi 125 cc. Yang fenomenal adalah bahwa walau pun standarnya 110 cc, tetapi Jupiter Z bore up dapat merajai arena balap 125 cc.
Walau pun di kelas skutik Honda cukup mengeluarkan 1 produk, rupanya ini sudah membuat Yamaha was-was. Tidak tinggal diam, Yamaha sudah merancang Mio versi cowok untuk lebih memperbesar pangsa Mio. Maklum, sebelumnya Mio itu diposisikan untuk kaum Hawa. Tetapi nyatanya 60% pembeli Mio adalah kaum Adam.
Sebenarnya Yamaha bisa saja mengeluarkan Fino yang hanya berbeda baju dengan Mio. Tetapi mengapa tidak ya? Padahal desain Fino yang klasik alias vintage sangat menggoda para penyuka old school. Sedangkan versi baru Nouvo sebenarnya sudah beredar di Thailand. Tinggal masukkan saja ke Indonesia. Ayo dong Yamaha, jangan karena sudah nomer 1 lantas ketularan Honda yang malas berinovasi!
Sedangkan gosip yang beredar kabarnya Suzuki akan mengeluarkan skutik baru. Maklumlah Suzuki Spin kurang gereget. Mungkin keberadaannya hanya sekedar ada saja? Atau upaya Suzuki untuk menjajagi pasar? Gempuran di kelas skutik juga akan datang dari Kawasaki. Hati-hatilah Mio karena perebutan kue akan berlangsung seru.
Di kelas sport Yamaha sangat jauh ketinggalan dibanding Honda dan Suzuki. Maka tidak heran jika Yamaha berupaya merebut kelas sport juga. Dan tidak lain dan tidak bukan, V-Ixion lah yang akan menjadi ujung tombak Yamaha di kelas ini. Akankah V-Ixion berhasil merebut kue di kelas sport? Melihat teknologi yang diusungnya dibanding banderol harganya, bukannya tidak mungkin jika V-Ixion bakal membanting Suzuki dan Honda sekaligus. Strategi ini sangat bagus mengingat pangsa pasar motor sport dengan kapasitas di atas 200 cc memang sangat kecil. Padahal harga motornya sangat mahal. Alhasil Yamaha menyasar pasar sport menengah yang telah dihuni oleh Mega Pro dan Pulsar. Yamaha tidak ragu karena pasar sport menengah ini cukup besar. Sedangkan sport ber-cc kecil yang dihuni Thunder juga akan terkena imbasnya. Bukannya tidak mungkin jika para pengguna Thunder 125 pun akan beralih menggunakan V-Ixion