Pages

Sabtu, 19 Januari 2013

Jaringan Komputer Kecepatan Tinggi


Jaringan Komputer Kecepatan Tinggi
Evolusi Perkembangan Jaringan 
Jaringan komputer lokal terus berkembang secara evolusi, baik kemampuan maupun kecepatannya.
Jaringan komputer lokal terdiri dari 2 tipe :
1.      Jaringan komputer lokal yang terpisah
2.      Jaringan komputer lokal yang berhubungan
Untuk mengintegrasikan jaringan lokal tersebut dibutuhkan media yang memiliki
- kemampuan
- keamanan
- kecepatan yang tinggi
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja jaringan tersebut

 1. Jaringan Tulang Punggung (BackBone)
    Yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan local yang memiliki kecepatan rendah melalui    gateway.
  2FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
      1.      Standard ISO 9314
      2.      Kabel serat optic jenis multimode
      3.      Jarak antar node maksimum dua kilometer
      4.      Banyaknya stasiun maksimum 100 km
      5.      Bit rate 100 Mbps
  3.  ATM (Asynchronous Transfer Mode
  Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia)

 

Jumat, 18 Januari 2013

Tugas Softskill 4 Bahasa indonesia 2


 Nama : Putri Khoirunnisa
 Kelas : 3EB06
 Npm : 25210455
 
Tugas :
1. Beri contoh outline atau kerangka karangan berdasarkan bidang kajian kalian (akuntansi, keuangan, pajak, dsb).
2. Kembangkan outline tersebut dengan pemikiran yang sistematis, kelogisan, dan relevansi serta terpusat pada tema yang ditentukan.
3. Outline dikembangkan dengan singkat, jelas, dan menggunakan kalimat efektif. Perhatikan letak kalimat utama, setiap paragraf hanya cukup 1 kalimat topik.
  
1. Contoh Kerangka karangan :

Tema : Reksa Dana
Judul : Kinerja Reksa Dana pada perusahaan di Indonesia
1.      Latar belakang
1.1  Sejarah Reksa Dana
1.2  Definisi Reksa Dana
2.      Jenis-Jenis Reksa dana
2.1  Jenis Reksa Dana Secara Standar
2.2  Jenis Reksa Dana  Berdasarkan Bentuk Hukumnya
3.      Kelebihan dan Resiko Reksadana
3.1  Kelebihan Reksa Dana
3.2  Resiko Reksa Dana
4.      Proses Pembelian
4.1  Proses Pembelian Reksa Dana
5.      Portofolio Reksa Dana
6.      Alokasi Biaya Reksadana
6.1  Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana
6.2  Biaya yang menjadi beban Manjer investasi
6.3  Biaya yang menjadi beban pemegang unit penyertaan
7.      Perhitungan Reksadana
7.1  menghitung kinerja Sub-periode dengan menggunakan unsure pembagian keuntungan
7.2  menghitung kinerja Reksa Dana menggunakan metode time weight rate of return
7.3  menhitung kinerja Reksadan menggunakan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode
 Jensen

2. mengembangkan kerangka karangan

Kinerja Reksa Dana pada perusahaan di Indonesia
1.   Latar Belakang
1.1  Sejarah Reksa Dana
Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934). Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.

1.2  Definisi Reksa Dana
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 pasal 1, ayat 27)

2.   Jenis-jenis Reksa Dana
2.1  Jenis Reksa Dana Secara Standar
1)      Reksa dana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham).
2)      Reksa dana Campuran
        Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham.
3)       Reksa dana Pendapatan Tetap
                    Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang..
4)      Reksadana Pasar Uang
 Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun.



2.2  Jenis Reksa Dana Bedasarkan hukumnya
             1.   Reksa Dana berbentuk perseroan
Adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham melalui penawaran perdana dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan dipasar uang da dipasar modal ( portofolio investasi).
2.   Reksa Dana berbentuk KIK (kontrak Investasi Kolektif)
KIK adalah kontrak antar manajer investasi dan Bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank custodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Fungsi Kontrak KIK mirip dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam suatu perusahaan.

3. Kelebihan dan Resiko Reksa Dana
3.1        Kelebihan Reksa Dana
Kelebihan yang ada di Reksa Dana :
1)      Diversifikasi
Reksa Dana mengalokasikan investasinya pada berbagai macam instrument investasi, seperti pasar uang, obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi, serta saham.
2)      Manajer investasi yang professional
Reksa Dana yang dipasarkan di bank atau diperusahaan, dikelola oleh manajer investasi yang secara profesi telah mendapatkan izin wakil manajer investasi (WMI) dari BAPEPAM-LK.
3)      Likuiditas yang tinggi
Salah satu keunggulan berinvestasi di Reksa Dana adalah likuiditas, dimana setiap nasabah
4)      Banyak pilihan dan Fleksibilitas
Investasi di reksa dana memberikan banyak pilihan jenis reksa dana, baik itu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham atau campuran yang sesuai dengan kebutuhan nasabah/ investor.

3.2     Resiko Reksa Dana
Selain memiliki kelebihan, investor reksa dana juga mempunyai jenis resiko yang ada dalam reksadana. Risiko tersebut antara lain :
1)   Risiko Wanprestasi
Risiko ini terjadi bila pihak-pihak yang terkait tidak dapat meenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian.

            2)   Risiko Likuiditas
Pembayaran atas penjualan kembali unit penyertaan tergantung kepada likuiditas dari portofolio/kemampuan untuk menyediakan uang tunai untuk melunasi kewajiban tersebut.
            3)   Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik
Tejadi secara langsung maupun tidak langsung yang memperngaruhi reksa dana
4)   Risiko berkurangnya NAB setiap unit penyertaan
5)   Risiko pasar
6)   Risiko default

1.   Proses pembelian

1.1  Proses Pembelian Reksa Dana
  Adapun  penjelasan proses pembelian reksa dana: 
1. Melakukan penyerahan formulir aplikasi
2. Mengirimkan rekap pembelian dan konfirmasi dana ke bank custodian
3. Bank kustodian mengirimkan konfirmasi dana keperusahaan manajer investas
4. Perusahaan manajer investasi menkelola dana dalam bentuk portofolio investasi
5. Menyerahkan administrasi dan penyimpanan fortopolio investasi ke Bank kustodian
6. Melakukan konfirmasi laporan akun ke Bank (agen penjual)
      7. Melakukan konfirmasi laporan akun ke investor yang bersangkutan

2.   Portofolio Reksa Dana
Portofolio yang biasa dipilih reksa dana antara lain :
1)      Reksa dana dengan portofolio saham biasa
2)      Reksa dana dengan portofolio obligasi
3)      Reksa dana spesialis
4)      Reksa dana dengan portofolio indeks

3.   Alokasi biaya Reksa Dana
Ada 3 komponen biaya utama dalam reksa dana :
3.1  Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana
Meliputi : imbalan jasa manajer, imbalan jasa Bank Kustodian, biaya transaksi efek dan biaya pengiriman aporan bulanan.

3.2  Biaya yang menjadi beban manajer investasi
Meliputi : biaya pembuatan reksa dana , biaya administrasi pengelolaan portofolio reksa dana, biaya pemasaran , biaya percetakandan distribusi formulir transaksi dan biaya percetakan dan distribusi prospectus yang pertama kali.



3.3  Biaya yang mejadi beban pemegang unit penyertaan
Meliputi : Biaya pembelian unit penyertaan, biaya penjualan kembali unit penyertaan dan biaya pengalihan unit penyertaan.
7.  perhitungan Reksa Dana
7.1 Menghitung kinerja sub-periode dengan menggunakan unsur pembagian keuntungan
        Kinerja setiap sub-periode dihitung dengan :
        Kinerja sub periode = NAK-NAW
                                           NAW
     7.2  Menghitung kinerja Reksa Dana menggunakan metode time weight rate of return
            Kinerja periode = (HPR1 X HPR2 X……X HPRn)-1

7.3  menghitung kinerja Reksa Dana menggunakan metode Sharpe, metode Treynor dan Jensen 

       Metode Sharpe
 
                                                   SRD= kinerjaRD- KinerjaRF
                                                                             α                   
                 Metode Treynor


                                                               Tp = Rp-Rf
                                                                            β
             Metode Jensen

          ( kinerjaRD-KinerjaRF) = alfa +beta x (kinerjaRP – KinerjaRF)