Pages

Kamis, 07 April 2011

TRANSFORMASI INDUSTRI

Transformasi Industri Telekomunikasi

Masyarakat Indonesia sudah jenuh dengan tawaran produk dari industri telekomunikasi yang itu-itu saja. Hampir semua provider menghadirkan layanan yang serupa, mulai dari voice, sms, layanan data, i-ring dan lainnya. Padahal masyarakat membutuhkan layanan lain yang lebih inovatif.
Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, mengungkapkan, industri telekomunikasi, khususnya Information and communication technologies (ICT) di Indonesia telah berubah. Semua akan mentransformasikan diri untuk melayani seefektif mungkin mencari solusi, mencari pelanggan baru yang berbasis broadband dan data internet. “Telekomunikasi tanpa bisa mentranformasikan ke arah broadband base services, maka dia akan menghadapi keadaan yang tidak aman untuk bertahan,” jelasnya dalam acara peluncuran Business Connect di Jakarta pekan lalu.
Salah satu kesempatan industri telekomunikasi untuk mengembangkan inovasinya adalah melalui penyediaan multiple sim card. Itu karena, menurutnya, akan memberi kesempatan lebih besar dan memberi optimisme kepada industri telekomunkasi untuk memasuki babak baru, yaitu babak pelayanan broadband base service (BBS). Pada era BBS ini segmentasi pasar tidak lagi menjadi
mass market, namun akan fokus pada spesific market. Karena Indonesia tidak seperti Singapura yang hanya satu pulau, maka komunitas dan segmentasinya jauh lebih luas. “Kita harus mengetahui betul apa spesifik tuntutan, spesifik permintaan di suatu daerah dan spesifik di komunitas,” tuturnya. Kalau telekomunikasi gagal mentransformasikan dirinya ke sana, lanjutnya, industri itu akan rapuh.
Menurut Sarwoto pada capital market (pasar modal) yang
ditutup tahun lalu Indonesia termasuk yang sangat memiliki harapan di bursa efek. “Pasar modal bertumbuh 46 persen, tapi telekomunikasi bahkan diam di tempat,” ungkapnya. Oleh karena itu, imbuhnya, Telkomsel sebagai provider terbesar dan memim pin mobile provider di Indonesia, mulai di bulan Januari ini mempunyai
inisiatif yang berhubungan dengan bisnis baru. “Kali ini kami menghadirkan suatu servis baru berupa aplikasi yang kita tujukan spesifik kepada segmen enterprise (perusahaan) yakni layanan Business Connect,” ujarnya.

Business Connect (BC) adalah solusi konektivitas bisnis berbasis web untuk mengoperasikan email, instant messaging, kalendar, office operation tools, dan document sharing secara lebih produktif. Ini adalah suatu aplikasi yang memanfaatkan Google Application (Google Apps) sebagai solusi bisnis bagi pelanggan
korporat yang didukung jaringan mobile broadband terluas dan berkualitas Telkomsel.
Solus BC menyediakan kapasitas penyimpanan email 50 kali lebih besar dibanding inbox biasa, penyaringan spam terintegrasi, translasi ke lebih dari 40 bahasa, pencarian, dan layanan instant messaging dalam bentuk voice dan video chat terintegrasi. Fitur menarik lainnya adalah document sharing memungkinkan pengguna di lokasi berbeda melihat dan mengedit berbagai jenis file bersamaan. Fitur ini menyediakan interoperabilitas beragam format file, seperti dokumen, presentasi, formulir, maupun spreadsheet  dengan kolaborasi real time dan control akses dalam dan luar domain. “Business Connect menyediakan solusi yang terintegrasi untuk menunjang aktivitas bisnis pelanggan korporat secara mobile.
Kami berharap pelanggan korporat mampu memaksimalkan beragam aplikasi layanan berkelas dunia dalam Google Apps untuk mengoptimalkan performasi perusahaannya secara lebih efektif

dan efisien,”