ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh
bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
reff:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame
but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side
reff2:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya
reff3:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
repeat reff3 [until fade]
Sabtu, 14 Januari 2012
Selasa, 10 Januari 2012
BAB 12 Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (Indonesia)
BAB
12
Pembangunan
Koperasi di Negara Berkembang (Indonesia)
Pembangunan
koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan
perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan
pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat
khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).
A. Permasalahan dalam
Pembangunan Koperasi
Koperasi bukan kumpulan
modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk
kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya. Pembangunan koperasi di
Indonesia dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu masalah internal dan
eksternal koperasi.
* Masalah internal
koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota akan manfaat koperasi dan
pengetahuan tentang kewajiban sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang
punya kepentingan ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan
ikatan sosial. Dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai
penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.
* Masalah eksternal
koperasi antara lain iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras
dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan
efektif untuk perjuangan koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan
penyuluhan.
B. Kunci Pembangunan
Koperasi
Menurut
Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor
yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat
kecerdasan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerataan tingkat
pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1986, sehingga dampaknya
baru bisa dirasakan paling tidak 15 tahun setelahnya.
Berbeda dengan Ace
Partadiredja, Baharuddin berpendapat bahwa faktor penghambat dalam pembangunan
koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup
koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer
belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
Prof. Wagiono Ismangil
berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja
sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial
(gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan
masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat
menentukan kemajuan lembaga koperasi.
Ketiga masalah di atas
merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau
tidaknya koperasi di Indonesia.
Untuk meningkatkan
kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen
profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang
harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka
koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta
menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan
pembina koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif
untuk tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum
mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama
dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.
Dekan Fakultas
Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa
untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan
manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
* semua anggota
diperlakukan secara adil,
* didukung administrasi
yang canggih,
* koperasi yang kecil
dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan
sehat,
* pembuatan kebijakan
dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
* petugas pemasaran
koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu
pembeli,
* kebijakan penerimaan
pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan
koperasi,
* manajer selalu
memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
* memprioritaskan
keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan
lainnya,
* perhatian manajemen
pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan
harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas,
* keputusan usaha
dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam
jangka panjang,
* selalu memikirkan
pembinaan dan promosi karyawan,
* pendidikan anggota
menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
Soal pilihan ganda :
1.
Pembangunan koperasi dapat diartikan ….
a. sebagai
proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna
mencapai kesejahteraan anggotanya*
b. Sebagai
proses perkoperasian
c. Sebagai
tonggak koperasi
d. Sebagai
kesejahteraan alam.
2.
Masalah internal koperasi antara lain:
a. kurangnya
pemahaman anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban
sebagai anggota*
b. Kurangnya
edukasi
c. Rasa
saling menghormati
d. Kesanggupan
3.
faktor-faktor yang menghambat
pertumbuhan koperasi Indonesia adalah …
a.
rendahnya kualitas kerja
b.
rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia*
c.
rendahnya perekonomian
d.
rendahnya penduduk
4.
Masalah eksternal koperasi antara lain …
a. iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi
belum selaras dengan kehendak anggota koperasi*
b. seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan
efektif
c. Tidak
akurat
d. Salah
semua
5.
Masalah eksternal koperasi mempuanyai
contoh anatara lain ;
a. Kurangnya
sarana
b. Kebijakan
pemerintah yang jelas dan efektif*
c. Salah
semua
d. Benar
semua
Sumber: Ign. Sukamdiyo,
Manajemen Koperasi, Erlangga, 1996, Hal. 27-33.
Label:
tugas softskill
Minggu, 08 Januari 2012
PUISI CINTA
Perasaan
cinta ini
Redup
terasa cahaya mata ini
Hidup
serasa melangkah diatas kaca
Tak
mampu lisan ini berucap
Jika
aku terlalu merasa sempurna
Akan
kehadiranmu …
Sepenuhnya aku menyukai akan kepolosan hati dengan penuh
keabstrakan.
Setulus hatiku akan kuberikan
Kasih sayang dan perasaan cinta
ini
Hanya padamu …
BAB 11 PERANAN KOPERASI DI BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN
1.
Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut
bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada
satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa
yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang
sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk
keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang
sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas
barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal
berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar. Perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga” (price taker).
Kurva permintaan yang
dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah
garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar.Kuantitas output
ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada
saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang
sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga
ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap
atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jenis pasar persaingan
sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi
produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh
produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Ciri-ciri Pasar
Pesaingan Sempurna :
1. Adanya penjual dan pembeli yang sangat
banyak.
Banyaknya penjual dan
pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian,
pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada.
Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar
dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2. Produk yang dijual perusahaan adalah
sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan
adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil
produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk
hasil produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian
oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual
ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut
sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan
berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli
sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total
produk yang terdapat di pasar.
4. Para pembeli dan penjual memiliki.
informasi yang sempurna
Para penjual dan
pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur
harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan
tidak memerlukan biaya yang besar (costless).Berdasarkan kondisi di atas, dapat
diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka
waktu pendek, menengah, dan jangka panjang.
Dalam struktur pasar
persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan
penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar
persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi
masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna,
maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan
dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan
dijual melalui koperasi. Oleh karena
itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk
koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi
akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi
produsen maupun konsumen.
2. koperasi Dalam Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik
adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll.
Meskipun fungsi semua
shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar
monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain,
dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya,
pasar sepeda motor di Indonesia.
Ciri-ciri dari pasar
monopolistik adalah:
1. Terdapat banyak penjual/produsen yang
berkecimpung di pasar.
2. Barang yang diperjual-belikan merupakan
differentiated produk.
3. Para penjual memiliki kekuatan Pasar
Oligopoli.
Ciri-ciri Pasar
Monopolistik :
1. Penjual atau pengusaha dari suatu produk
adalah banyak, serta jenis produk yang beragam. Misalnya produk rokok, rokok
diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu sama lain bersaing
secara tidak sempurna.
Produk yang ditawarkan
tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen
tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut. Disini,
perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga,
misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang
dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.
2. Ada produk substitusinya.
Dapat digantikan
penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa
yang dapat memberikan kepuasan yang sama.
3. Keluar atau masuk ke industri relative
mudah.
4. Harga produk tidak sama di semua pasar.
Tetapi berbeda-beda
sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha dalam pasar ini
adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.
5. Pengusaha dan konsumen produk tertentu
sama-sama bersaing.
Tetapi persaingan
tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak
hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat monopolistic,
ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.
Untuk menentukan bentuk
pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan
(diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk
pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit
perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya,
semakin jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar
monopoli.
Oleh karena itu,
apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar
monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk
yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi
dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan
tersebut.
· 3. Koperasi Dalam Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah
keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi
Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong
(ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di
Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh
karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
Apabila seorang
pengusaha membeli suatu faktor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha
lain, maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari faktor
produksi itu.
· 4. Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah
pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam
pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi,
iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan
tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli
umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi
harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar
oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas.
Dalam Undang-undang No.
5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang
dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Jenis-jenis pasar
Oligopoli :
1. Pasar oligopoly murni.
Barang yang
diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya berbeda merknya saja.
2. Pasar oligopoly dengan pembedaan
(differentiated oligopoly).
Barang yang
diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan mengeluarkan beberapa produk untuk
piihan konsumen.
Ciri-ciri pasar
Oligopoli:
a. Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar
oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan
kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum,
kendaraan bermotor, dan sebagainya.
b. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual)
yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual
(perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada
ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie
group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
c. Produk yang dijual bisa bersifat
sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan
beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal
ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan
beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly
d. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah
lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah
bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat beberapa
kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk
pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul,
tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
e. Adanya saling ketergantungan antar
perusahaan (produsen).
Keuntungan yang
didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik
menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual
bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.
f. Advertensi (periklanan) sangat penting
dan intensif.
Untuk menciptakan brand
image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.Peranan koperasi dalam
pasar jenis oligopoly.
Regulasi/Price
agreement.
Untuk mencegah
persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau pemerintah menetapkan
aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang
mencolok.
Peran koperasi di
didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk
terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang
tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari
beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.
Soal pilihan ganda :
1.
Suatu pasar disebut bersaing sempurna
jika terdapat…
a. banyak penjual dan pembeli *
b. Banyak
pengecer
c. Banyak
kreditur
d. Banyak
spesialis
2.
Cirri –ciri pasar oligopoly …
a. Terdapat
banyak pembeli dipasar
b. Hanya
ada beberapa perusahaan yang menguasai perusahaan
c. Jawaban
a dan b benar*
d. Jawaban
salah semua
3.
Salah satu contoh monopsoni adalah ..
a. penjualan
perangkat kereta api di Indonesia.*
b. Penjualan
bensin
c. Penjualan
pakaian
d. Penjualan
beras
4.
shampoo, pasta gigi, merupakan contoh
produk dari kegiatan pasar …
a. pasar
sempurna
b. pasar
oligopoly
c. pasar
monopsoni
d. pasar
monopolistic*
5.
price taker adalah …
a. penerima
harga*
b. penerima
uang
c. penerima
kredit
d. penerima
bunga
Sumber :
- dantelaruku.blogspot.com/…/bab-9-peranan-koperasi-di-berbagai.html
- inton.wordpress.com/2010/11/15/peranan-koperasi
-http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/peranan-koperasi
kompensasi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
uraian-uraian sebelumnya telah dibahas berbagai tugas dan kewajiban karyawan
dalam organisasi. Dalam bab ini akan diururaikan hak-hak yang harus diterima
oleh karyawan sebagai imbalan atau kompensasi setelah mereka menjalankan
kewajiban.
Definisi
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan jasa
untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi masalah kompensasi merupakan suatu
yang sangat kompleks, namun paling penting bagi karyawan maupun organisasi itu
sendiri.
Kompensasi
sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya
kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu dan
kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar
para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan
tidak memadai atau kurang telpat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja
karyawan akan menurun.
Dalam bab ini
akan dibahas tentang pengertian kompensasi, tujuan manajemen kompensasi,
faktor-faktor yang mempengaruhi system kompensasi, pengaruh lingkungan
eksternal pada kompensasi, pengaruh lingkungan internal pada kompensasi,
komponen-komponen kompensasi, kompensasi pelengkap, tahapan menetapkan
kompensasi, dan tantangan dalam kompensasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
KOMPENSASI
Kompensasi
merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi
jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu
pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian
penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.
Pemberian kompensasi kepada karyawan harus mempunyai dasar yang logis dan
rasional.
Kompensasi
sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karna besarnya
kompensasi merupakan pencaerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu
sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi
kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apa bila kompensasi diberikan
secara tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepusan kerja dan
termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Apabila kompensasi itu
diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi, motivasi, dan kepuasan
kerja karyawan akan menurun.
Kompensasi bukan
hanya penting untuk para karyawan saja, melainkan juga penting bagi organisasi
itu sendiri , karena program-progam kompensasi merupakan pencerminan supaya
organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia.
2. TUJUAN
MANAJEMEN KOMPENSASI
Secara umum
tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan
keberhasilan srategi perusahaan dan terciptanya keadilan internal dan
eksternal.
Pemberian
kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehinga merupakan
sistem yang baik dalam organisasi. Dengan sistem yang baik ini akan dicapai
tujuan-tujuan, antra lain sebagai berikut :
a.
Memperolah
SDM yang berkualitas.
b.
Mempertahankan
karyawan yang ada.
c.
Menjamin
keadialan.
d.
Penghargaan
terhadap perilaku yang diinginkan.
e.
Mengendaliakn
biaya.
f.
Mengikuti
aturan hukum.
g.
Memfasilitasi
pengertian.
h.
Meningkatkan
efesiensi administrasi.
3.
KOMPONEN-KOMPONEN KOMPENSASI
a.
Gaji
b.
Upah
c.
Insentif
d.
Kompensasi
tidak langsung
4. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI SISTEM KOMPENSASI
Sistem pemberian
kompensasi oleh organisasi kepada karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap organisasi untuk menentukan
kebijaksanaan kompensasi untuk karyawaan. Faktor-faktor tersebut antara lain
sebagai berikut:
a.
Produktivitas
b.
Kemampuan
untuk membayar
c.
Kesediaan
untuk membayar
d.
Suplai
dan permintaan
e.
Organisasi
karyawan
f.
Berbagia
peraturan dan perundang-undangan.
5. PENGARUH
LINGKUAN EXTERNAL PADA KOMPENSASI
Diantara
faktor-faktor yang mempengaruhi upah dan kebijakan kompensasi adalah sesuatu
yang berada diluar perusahaan, seperti: pasar tenaga kerja, kondisi ekonomi,
peraturan pemerintah, dan serikat pekerja.
a.
Pasar
tenagakerja
Pasar tenaga
kerja mempengaruhi desain kompensasi dalam dua cara: pertama, tingkat
persaingan tenaga kerja sebagai menentukan batas rendah atau floor tingkat
pembayaran. Jika tingkat pembayaran suatu perusahaan terlalu rendah, tenaga
kerja yang memenuhi syarat tidak akan bersedia bekerja di perusahaan itu.
b.
Kondisi
ekonomi
Salah satu aspek
yang juga mempengaruhi kompensasi sebagai salah satu factor eksternal adalah
kondisi-kondisi ekonomi industry, terutama derajat tingkat persaingan, yang
mempengaruhi kesanggupan untuk membayar perusahaan itu dengan gaji tinggi.
c.
Peraturan pemerintah
Pemerintah
secara langsung mempengaruhi tingkat kompensasi melalui pengendalian upah dan
petunjuk yang melarang peningkatan dalam kompensasi untuk para pekerja tertentu
pada waktu tertantu, dan hukum yang menetapkan tingkat tarip upah minimum,
gaji, pengaturan jam kerja, dan mencagah diskriminasi.
d.
Serikat pekerja
Pengaruh
eksternal penting lain pada suatu program kompensasi kerja adalah serikat
kerja, kehadiran serikat kerja di perusahaan sector suwasta diperkirakan
meningkatkan upah 10 sampai 15 persen dan menaikkan tunjangan sekitar 20 sampai
30 persen .
Serikat pekerja
sudah cendrung untuk menjadi penentu untuk upah , manpaat dan meningkatkan upah
kondisi kerja.
6. PENGARUH
LINGKUANAN INTERNAL PADA KOMPENSASI
Sebagai tambahan
terhadap pengaruh eksternal pada kompensasi yang telah dibahas, ada beberapa
faktor internal yang mempengaruhi upah: ukuran, umur, anggaran tenaga kerja
perusahaan dan siapa yang dilibatkan untuk membuat keputusan untuk organisasi.
Dengan begitu
hanya anggaran tenaga kerja yang dan siapa yang membuat keputusan akan dibahas
dibawah ini:
a.
Angaran
tenaga kerja
Anggaran tenaga
kerja secara normal, identik dengan jumlah uang yang tersedia untuk kompensasi
karyawan tahunan. Tiap-tiap perusahaan dipengaruhi oleh ukuran tenaga kerja.
b.
Siapa yang membuat keputusan
Kita lebih
mengetahuai siapa yang membuat keputusan kompensasi dinading sekitar bebrapa
faktor lain, tetapi masalah ini bukan suatu hal sederhana. Keputusan atas
beberapa banyak yang harus dibayar, system apa yang dipakai, manfaat apa untuk
di tawarkan, dan sebagainya, dipengaruhi dari bagian atas hingga bawah
perusahaan.
7. KOMPENSASI
PELENGKAP
Jenis kompensasi
yang berbentuk upah atau gajih seperti telah dibicarakan diatas adalah
kompensasi langsung. Artinya kompensasi langsung dikaitkan dengan prestasi dan
hasil kerja para karyawan.disamping kompensasi langsung, beberapa organisasi
mengembangkan program-program kompensasi tidak langsung. Yang dimaksudkan
kompensasi tidak langsung adalah pemberian kompensasi yang tidak dikaitkan
langsung dengan prestasi kerja para karyawan. Kompensasi ini juga disebut
kompensasi pelengkap, karena berfungsi untuk melengkapi kompensasi yang telah
diterima karyawan melalui gajih atau upah.
Alasan-alasan
pentingnya pengembengan kompensasi pelengkap ini antara lain:
a.
Adanya
organisasi karyawan yang semakin kritis untuk menuntun hak mereka sebagai
pekerja atau karyawan.
b.
Persaingan
yang ketat diantara para organisasi, sehingga untuk mempertahankan karyawan
yang berperestasi menuntut adanya kompensasi pelengkap ini.
c.
Kenaikan
biaya hidup sebagai akibat dari perkembangan lingkungan ekonomi akan menuntut
adanya pemberian kompensasi pelengkap.
d.
Dikeluarkannya
pearaturan-peraturan atau perundang-undangan oleh pemerintah yang mengatur
kesejahteraan buruh atau karyawan akan menuntut organisasi itu untuk
menyesuaikan diri.
Kompensasi
pelengkap ini bukan saja bermanpaat bagi karyawan akan tetapi juga memepunyai
pengaruh positif secara tidak langsung kepada organisasi yang bersangkutan.
Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut:
a.
Meningkatkan
semangat kerja dan kesetiaan karyawan terhadap organisasi.
b.
Menurunkan
jumlah obsesi para karyawan dan menurunkan perputaran kerja.
c.
Mengurangi
pengaruh organisasi karyawan terhadap kegiatan organisasi.
d.
Meminimalkan
biaya-biaya kerja lembur, yang berarti mengefektifkan prestasi kerja karyawan.
e.
Mengurangi
adanya intervensi pemerintah dalam rangka penyelenggarakan kesejahtaraan
karyawan.
Bentuk
kompensasi pelengakp berbeda-beda, demikian juga istilahnya pun tiap organisasi
berbeda-beda, misalnya, yang menyebut program pelayan, pembayaran diluar
gaji/upah, benefit (keuntungan) karyawan, dan ada yang menyebutnya pemberian
tunjangan, tetapi juga masih tepatnya pemberian gaji/upah maksimum karyawan
yang bersangkutan tidak bekerja.
8. TAHAPAN
MENETAPKAN KOMPENSASI
Untuk memenuhi
tujuan-tujuan tersebut, perlu diikuti tahapan-tahapan manajemen kompensasi
seperti berikut:
Tahap 1 :
mengevaluasi tiap pekerjaan, dengan menggunakan imformasi analisis pekerjaan.
Untuk menjamin keadilan internal yang didasarkan pada nilai relative setiap
pekerjaan.
Tahap 2 :
melakukan usrvei dan upah dan gaji untuk menentukan kradilan eksternal yang
didasarkan pada upah pembeyaran di pasar kerja.
Tahapan 3:
menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembeyaran upah yang didasarkan
pada keadialan internal dan eksternal.
9.
TANTANGAN-TANTANGAN DALAM KOMPENSASI
Senagian besar
metode-metode untuk menetukan pembayaran harus bisa menetukan keputusan yang
tepat ketika tantangan timbul. Implikasi ini lah yang menjadi alasan analisis
membuat penyesuaiyan lebih lanjut untuk menentukan kompensasi.
a.
Tujuan
starategis
b.
Tingkat
upah berlaku
c.
Kekuatan
serikat pekerja
d.
Pemerataan
pembeyaran
e.
Penyesuayan
dan strtegi kompensasi
f.
Kendala
pemerintah
g.
Tantangan
kompensasi
h.
Produktivitas
dan biaya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pengertian kompensasi
merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengertian kontribusi
jasa mereka pada perusahaan.
2. Tujuan
manajemen kompensasi secara umum adalah untuk membentu perusahaan mencapai
tujuan keberhasilan strategi perisahaan dan menjamin terciptanya keadilan
internal dan eksternal.
3.
Komponen-kompeonen kopensasi terdiri dari : gaji, upah, insentif, dan
kompensasi tidak langsung.
4. Faktor-faktor
yang mempengaruhi system kompensasi antara lain:
a.
Produktivitas
b.
Kemampuan
untuk membayar
c.
Kesediaan
untuk membayar
d.
Suplai
dan permintaan
e.
Organisasi
karyawan
f.
Peraturan
dan perundang-undangan.
Langganan:
Postingan (Atom)